Rabu, 08 September 2010
MERAPI MELETUS LAGI
Letusan eksplosif Gunung Merapi kembali terjadi Senin 1 November 2010. Letusan pertama mengguncang sekitar pukul 10.03 WIB yang diawali gempa ringan dan guguran material.
Setelah itu, awan panas susul-menyusul menyembul dari puncak Merapi dengan ketinggian 1,5 kilometer.
Berdasarkan pengamatan dari ruang Monitoring aktivitas Gunung Merapi di Kantor BPPTK, Jalan Cendana, Yogyakarta, awan panas mengarah keselatan masuk, yakni sungai Gendol dan sungai Woro dengan jarak luncur sekitar 4 kilometer .
Berdasarkan pengamatan, awan panas masih susul menyusul terjadi secara periodik hingga pukul 11.40.
Sedangkan, abu vulkanik berupa asap sulfatara putih dan asap coklat pekat meluncur vertikal ke atas dengan ketinggian sekitar 1,5 kilometer -- lalu terbawa angin yang sedang bertiup dari barat ke arah timur dan utara, ke Boyolali.
''Letusan tersebut mengindikasikan Merapi masih sangat aktif sehingga status masih Awas. Radius 10 kilometer dari puncak Merapi penduduk harus menyingkir,'' ujar R Sukhyar seperti dimuat laman Kementerian ESDM, 1 November 2010.
Beberapa menit setelah letusan pertama itu, awan panas kembali membubung dari puncak Merapi. Namun tidak diikuti kegempaan.
Ini terjadi karena kubah Merapi sudah 'terbuka'.
Dari monitoring seismograf menunjukan energi yang dikeluarkan Merapi pada letusan pukul 10.03 sebesar 224.540 RSAM Unit/1000.
Energi sebesar ini sedikit lebih kecil dibanding energi yang dikeluarkan pada hari Minggu (31/10) yang mencapai 231.821 RSAM Unit/1000.
Berikut kronologi letusan Merapi Senin pagi:
Pukul 09.47: terjadi gempa low frequency
Pukul 09.50: terjadi guguran kecil hingga sedang
Pukul 10.02: terjadi guguran besar
Pukul 10.03 sampai pukul 10.05: muncul awan panaspertama
Pukul 10.05 sampai 10.08: awan panas kedua
Pukul 10.20 sampai 10.24: muncul awan panas ketiga
Pukul 10.56 sampai 10.59: muncul awan panas keempat
Pukul 11.00 sampai 10.02: awan panas kelima
Pukul 11.45: kemunculan awan panas keenam.