Rabu, 27 Januari 2010
Antara Desa dan Kota
Kalimat desa atau Ndeso (dalam bahasa jawa) menjadi suatu sebutan yang sangat tak disukai dikalangan siswa. lebih-lebih kalimat ini sering dijadikan diskrimanasi pada temannya yang dianggap Jadul dalam segala hal. BENARKAH DEMIKIAN !!!
Suatu hari terjadi percecokan dalam sebuah kelas dimana saya mengajar waktu itu. Seorang anak mengatakan ndeso pada salah satu temannya karena tak bisa menjawab soal matematika yang saya ajukan. Ketika itu ruangan ribut dan akhirnya saya berusaha untuk menenagkannya. Lalu saya coba untuk menggali kedua kata tersebut (Kota dan desa), dengan memberikan beberapa pertanyan pada siswa saya antara lain:
- Adakah batasan yang khusus tentang desa dan kota, coba kalian pikirkan! Apakah hanya orang kota saja yang punya mobil? saya jawab tidak. Orang desa pun punya bahkan lebih banyak jika dibandingkan orang kota.
- Apakah hanya anak orang kota yang sekolah dan kulia? saya pun menjawabnya tidak! anak-anak desa pun banyak yang kuliah, bahkan menjadi guru yang sukses melebihi orang kota
- apakah hanya orang kota yang yang makan enak dan rumah yang bagus? orang desapun tidak ada bedanya dalam hal makan dan tempat tinggal. coba kalian perhatikan di desa justru luas arel tanahnya jauh lebih luas dibandingkan di kota
- kalau begitu dimana batasan antara desa dan kota? tentunya sangat tipis sekali. saya ambil katanya tukul arwana "biar wajah ndeso tapi wajah kuto".