Poposal Tesis

Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang Buat Sahabatku di surabaya yang bahenol klik disini untuk download filenya tapi dilengkapi sendiri. Buat mahasiswa baru Pasca sarjana di Kanjuruhan yang sibuk nggak bisa kerjakan tugasnya dapat kerjasama dengan kilas pasuruan dengan membayar per tugas Rp 30.000
Sabtu, 11 Desember 2010

TES CPNS GAGAL GARA-GARA FOTO

Hari ini Minggu 12 Desember 2010 seluruh masyarakat wilayah Pasuruan mengikuti test CPNSD baik wilayah kota maupun kabupaten. Para peserta begitu antusias berangkat ke tempat tes masing-masing. Ujian baru dimulai pada pukul 08.00 wib dengan pengawalan ketat oleh pihak kepolisian setempat. Namun tidak termasuk saya, tidak bisa ikut ujian gara-gara foto berwarna dan tidak hitam putih alias foto JADUL.

Melaluhi selembar surat yang dikirimkan 10 Desember 2010 oleh BKD setempat, saya ditolak ikut ujian CPNSD.


Ketika itu saya terkejut karena alasan yang tercantum disurat itu sangat sepele dan tidak begitu urgennya. Menurut hemat penulis bahwa seberapa jauh urgen dan substansialnya sebuah foto dalam syarat administratif CPNSD. padahal foto tersebut hanya dipakai untuk kartu nama peserta yang dibawah masing-masing peserta dan sekaligus sebagai kartu tempel dimeja yang apabila selesai ujian akan menjadi seongkok sampah tak berguna dan dibakar pula. Lalu yang menjadi pertanyaan saya adalah mengapa harus foto hitam putih? sedangkan warna ditolak, padahal berwarna lebih indah dari pada B & W.

Pikiran saya melihat realitas yang ada adalah sederhana saja, itu semua karena BIROKRASI dinegara kita yang ruwet dan terkesan bertele-tele. Bagi saya ujian adalah hal yang substansial, kelengkapan identitas adalah setelah kita pemberkasan. Kayaknya masih banyak orang disana yang tidak senang dengan masuknya orang lain ke roda pemerintah daerah. Mungkin masih banyak orang-orang yang hanya mencari keuntungan diri sendiri demi kroni-kroninya saja.Padahal panitia bisa saja menghubungi saya jika memang foto tersebut tidak memenuhi persyaratan. Bukankah pada saat kita menuliskan alamat diminta untuk mecantumkan no tlp rumah atau HP. Lalu untuk apa semua itu jika tidak dipakai. Subhanallah, kok ribet amat sih negara ini. Semoga SATRIO MANDIKTO segera datang melakukan perubahan tatanan negara menjadi lebih baik dengan birokrasi yang ruwet seperti benang kusut. semoga...